Mekanisme Reaksi-Reaksi Adisi Pada Aldehid dan Keton

Aldehida sebenarnya ialah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Aldehid juga dapat ditemukan dalam beberapa vitamin, seperti vitamin B6, vitamin A, hormon, dan glukosa. Aldehida digunakan juga sebagai zat antara untuk membuat pewarna, obat-obatan, dan plastik.

sementara keton, Keton memiliki tempat yang sama pentingnya dalam kehidupan kita. Molekul-molekul keton juga muncul dalam gula dan hormon, dan merupakan produk sampingan yang penting dari reaksi metabolisme. Salah satu keton yang umum digunakan untuk keperluan industri adalah aseton. Keton seperti aseton digunakan untuk membentuk lak, pernis, resin, cat, dan bahkan bahan peledak. Aldehida dan keton tergolong unik karena memiliki gugus karbonil, atau karbon yang terikat pada oksigen dengan ikatan rangkap. Aldehida memiliki karbon didalam gugus karbonil yang terikat pada oksigen, karbon lain, dan hidrogen. Sedangkan Keton memiliki karbon didalam gugus karbonil yang terikat pada oksigen, dan dua gugus carbon lainnya dan tidak ada hidrogen. Dibawah ini adalah rumus umum aldehid dan keton.

Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikaran rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal. Pada keton dan aldehid terdapat pada gugus karbonil yang polar, sehingga aldehida dan keton mempunyai titik yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon dengan bobot molekul sama. Maka dari itu aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya, dikarenakan titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang bersesuaian. Pada atom oksigen karbonil kemungkinan aldehida dan keton akan membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan molekul air. Gugus karbonil adalah gugus yang berperan dalam memberikan sifat. Pada kali ini kita akan membahas reaksi-reaksi adisi pada aldehid dan keton. 

1. Reaksi adisi nukleofil H2O (reaksi adisi hidrasi) dimana pada reaksi ini akan membentuk suatu hidrat. Bentuk umum dari rekasi ini yaitu :
Contoh jika substratnya formaldehid dan keton:
Pada reaksi yang pertama keton (aseton) direaksikan dengan air dan menghasilkan senyawa hidrat yaitu aseton hidrat dengan persentase (0,1%). Dan pada reaksi kedua aldehid (formaldehida) bereksi degan air akan membentuk senyawa hidrat yaitu formaldehida hidrat dengan persentase (99,9%). Dan mekanisme pada reaksi adisi nukleofil H2O ini yaitu :
Bisa kita lihat pada katalis basa nukleofil menyerang gugus karbonil sehingga ikatan rangkap atau ikatan phi-nya terputus lalu mengikat nukleofil dan atom O menjadi kekurangan elektron. Sehingga ion H+ dari air terlepas dan tertarik ke atom O yang kekurangan elektron. Dan akan menghasilkan senyawa hidrat dan –OH. lalu pada katalis asam akan menghasilkan senyawa hidrat dan H3O+.

2. Reaksi adisi Pereaksi Grignard. Dimana pada reaksi ini akan membentuk alkohol. Pereaksi Grignard ini ialah nukleofil karena pada ikatan karbon-magnesium sangat terpolarkan dengan kerapatan elektron yang tinggi pada karbon. Bentuk umum dari reaksi adisi pereaksi gridnard pada aldehid atau keton ialah sebagai berikut:
Jika formal dehid bereaksi dengan pereaksi grignard maka akan menghasilkan alkohol primer, jika aldehid bereaksi dengan pereaksi grignard maka akan menghasilkan alkohol sekunder dan bila keton yang bereaksi dengan pereaksi gridnard akan menghasilkan alkohol tersier. Berikut mekanisme reaksi adisi pereaksi grignard pada aldehid atau keton:
Pada tahap pertama mengalami ionisasi gridnard dimana gridnard akan dipecah menjadi R: bermuatan (-) dan +MgX. Setelah itu R: yang bermuatan (-) akan tertarik pada gugus karbonil atau pada C karbokation dan ikaran phi akan terlepas sehingga O menjadi bermuatan (-). Lalu pada tahap selanjutnya O yang bermuatan (-) tadi berdampigan dengan +MgX yang disebut tahap intermediat tetrahedral atau senyawa organologam. Lalu selanjutnya tahapan adisi hidrasi dimana atom H+ akan tertarik ke atom O yang bermuatan (-). Dan OH- mengikat +MgX sehingga membentuk alkohol dan senyawa gridnard.

3. Adisi Nukleofilik dengan Alkohol. Dimana para reaksi ini akan membentuk asetal. Alkohol merupakan nukleofil lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral dan adisi akan berlangsung cepat pada suasana asam. Berikut ini adalah bentuk reaksi umum adisi nukleofilik dgn alkohol pada aldehid/keton:
Contohnya sebagi berikut:
Pada reaksi ini 4-ters-Butilsikloheksanol dikeraksikan dengan alkohol primer akan menghasilkan 4-ters-Butilsikloheksanol etilena asetal atau suatu asetal siklik. Pada kondisi asam, oksigen karbonil yang nukleofilik akan terprotonasi, dan senyawa karbonil yang irrprotonasi akan jauh lebih reaktif dibanding senyawa karbonil yang netral. Mekanisme reaksi nukleofil dengan alkohol pada aldehid atau keton pada suasana asam ialah:
Pada mekanisme ini penjelasan yang pertama ialah protonasi H+ dimana akan membentuk gugus karbonil atau C karbokation lalu gugus karbonil terpolarisasi kuat dan aktivitas gugus karbonil untuk serangan nukleofilik oleh pasangan elektron bebas dari alkohol dan akan menghasilkan suatu senyawa semi asetal terprotonasi. Lalu masuk ke tahap pelepasan proton atau kehilangan proton menghasilkan intermediet tetrahedral hemiasetal netral. Lalu pada tahap selanjutnya adalah protonasi hidroksil hemiasetal mengubahnya menjadi gugus pergi ("leaving group") yang baik. Selanjutnya dehidrasi dari hemi asetal keprotonasi menghasilkan intermediet ion oksonium. Lalu diadisi alkohol kedua sehingga menghasilkan asetal yang terprotonasi. Setelah itu pada tahap terakhir tahap deprotonasi atau kehilangan proton yang akan menghasilkan produk asetal.

Reaktivitas relatif  dipengaruhi oleh dua alasan yaitu alasan strerik dan elektroniknya sehingga Aldehid pada umumnya lebih reaktif dibanding keton dalam reaksi adisi nukleofilik.

Permasalahan :
  1. Pada reaksi adisi nukleofilik dengan alkohol. Alkohol merupakan nukleofil yang lemah yang mengadisi keton/aldehida secara lambat pada suasana netral dan berlangsung cepat pada suasana asam. Bagaimana jika reaksi adisi dengan alkohol direaksikan dalam suasana basa? Dan produk apa yang terbentuk dari reaksi tersebut?
  2. Mengapa aldehida dan keton mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon dengan bobot molekul yang sama?
  3. Pada adisi alkohol pada aldehid dan keton telah dijelaskan reaksi akan berjalan secara lambat pada suasana netral dan bereaksi secara cepat pada suasana asam. Lalu, bagaimana kecepatan reaksi jika adisi alkohol pada aldehid dan keton berjalan pada suasana basa?

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Saya Astri Andriyani A1C119081 akan menjawab permasalahan nomor 1.

    Pada reaksi adisi nukleofilik dengan alkohol maka dengan adanya keadaan yang berupa suasana asam yang dapat yang dapat membantu reaksi reaksi tersebut dalam menghasilkan produk lebih cepat maka jika misalkan pada reaksi tersebut dilangsungkan pada suasana basa yang merupakan suasana yang berlawanan pada reaksi adisi nukleofilik oleh alkohol tersebut maka dapat memungkinkan reaksi tersebut dapat berjalan dengan paling lambat dibandingkan dengan suasana yang lain hal ini dikarenakan pada reaksi ini lebih mendukung jika dilakukan pada keadaan asam sehingga dengan adanya keadaan yang berlawanan maka reaksinya pun akan terpengaruh. Pada reaksi ini maka produk jika direaksikan dengan suasana basa dapat saja menghasilkan produk yang sama pada suasana yang lain namun dengan kondisi reaksi yang mungkin saja dapat jauh berbeda.
    Terimakasih..

    BalasHapus
  3. Baiklah, saya Putri Adri Tiarasalfi, NIM A1C119070, akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    dikarenakan Aldehid dan keton umunnya bersifat polar sehingga antar molekulnya terdapat interaksi dipol dipol. Sedangkan pada hidrokarbon yang bersifat non polar hanya terdapat gaya van der walls

    BalasHapus
  4. baiklah saya ROSA ULY JAYANTI NIM A1C119022 ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 3
    karena jika dalam suasana basa maka pada reaksi adisi alkohol ini tidak akan berjalan baik secara cepat ataupun secara lambat dan juga ini tidak bisa dilakukan dalam suasana basa. pada suasana asam disini berguna pada saat protonasi menekan muatan positif pada atom karbonil dan menjadikannya sasaran baik bagi serangan nukleofil (basa lemah).jika menggunakan pada suasana basa maka dia tidak bisa menekan muatan positif pada atom karbonil sehingga nukleofil tidak bisa menyerang dan tidak bisa terjadi reaksi adisi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEKANISME REAKSI REDUKSI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK

MEKANISME REAKSI OKSIDASI PADA BERBAGAI SENYAWA ORGANIK

REAKSI SUBSTITUSI ALKIL HALIDA (SN2)