Turunan dari asam karboksilat adalah suatu senyawa
yang akan menghasilkan asam karboksilat yang jika direaksikan dengan air atau di
hidrolisis atau dapat juga jika ditinjau dari segi strukturnya senyawa yang
diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH dalam rumus struktur RCOOH oleh gugus
–NH2, -OR, atau –OOCR. Turunan asam karboksilat mempunyai gugus fungsi
asil (RCO-) atau aroil (ArCO-) dan ketika dihidrolisis akan menghasilkan asam
karboksilat. Dengan adanya gugus karbonik menyebabkan turunan asam karboksilat
akan bersifat polar, dan kepolaran ini yang berpengaruh terhadap sifat-sifat
yang ada pada turunan asam karboksilat.
Reaktivitas Derivat Asam Karboksilat
Produksi turunan asam karboksilat adalah
reaksi dua langkah, yang masing-masing penting dalam memprediksi reaktivitas
senyawa. Selain itu, faktor elektronik dan sterik juga penting untuk
dipertimbangkan ketika membandingkan reaktivasi asam karboksilat dan
turunannya. Faktor sterik merupakan pertimbangan penting untuk menilai reaktivitas.
Polarisasi senyawa asil juga penting dalam memprediksi
reaktivitas. Senyawa asil yang terpolarisasi lebih kuat bereaksi lebih
mudah daripada yang kurang polar.
Hidrolisis
Ketika turunan asam karboksilat bereaksi
dengan air, semua reaksi mengarah pada produksi asam karboksilat. Ini
karena kelompok-kelompok seperti –NH 2 dan –Cl, misalnya, adalah
kelompok yang meninggalkan lebih baik dibandingkan dengan –OH. Oleh karena
itu, ketika molekul air menempel pada karbon karbonil, gugus yang tersisa mudah
dihilangkan bersama dengan H + dari air.
A.
HALIDA ASAM KARBOKSILAT
Klorida asam karboksilat merupakan senyawa
elektrofilik yang reaktif sehingga mampu bereaksi dengan berbagai senyawa
nukleofil termasuk air, ammonia, amina, alkohol serta fenol.
Pembuatan Halida asam :
Reaksi Klorida Asam
1. Reaksi Hidrolisis
Pada reaksi ini, terjadi hidrolisis klorida asam karboksilat sehingga
menghasilkan asam karboksilat
2. Reaksi dengan Alkohol
Pada reaksi ini, klorida asam karboksilat akan bereaksi dengan alkohol dan
fenol untuk membentuk ester dengan menggunakan katalis basa organik.
B. ANHIDRIDA ASAM
Pembuatannya tidak dapat
dibentuk langsung melalui asam karboksilat induknya, namun harus dibuat dari
derivat asam karboksilat yang lebih reaktif.
Pembuatan Anhidrida Asam :
1. Hidrolisis
Pada proses ini, hidrolisi anhidrida asam dalam suatu larutan asam atau basa
akan menghasilkan 2 asam karboksilat.
2. Reaksi dengan Alkohol
Pada proses ini, anhidrida asam akan bereaksi dengan alkohol untuk menghasilkan
ester dan asam karboksilat.
C. ESTER
Penamaan ester yakni alkil + induk (oat) contohnya adalah metil etanoat dan
isopropil etanoat.
Pembuatan Ester :
Pembuatan ester ini disebut sebagai reaksi esterifikasi yakni dengan
mereaksikan antara asam karboksilat dengan alkohol menggunakan bantuan katalis.
Reaksi Ester 1. Hidrolisis
Pada reaksi ini, ester akan bereaksi secara hidrolisis dalam suasana asam
sehingga menghasilkan asam karboksilat dan alkohol
2. Transesterifikasi
Pada reaksi ini, terjadi substitusi gugus alkil pada oksigen karbonil ester.
Dan terjadi reaksi antara ester dengan alkohol menghasilkan suatu ester yang
baru dengan gugus alkil dari alkohol yang baru.
D. AMIDA
Contoh amida adalah etanamida dan butanamida.
Pembuatan Amida :
1. Reaksi antara anhidrida dengan ammonia sehingga membentuk asetamida
2. Reaski antara ester dengan ammonia sehingga membentuk asetamida etanol
3. Reaksi antara klorida asam dengan ammonia menghasilkan asetamida
4. Melalui pemanasan garam ammonium karboksilat
Reaksi Amida :
1. Hidrolisis
Amida sangatlah tahan terhadap hidrolisis. Namun dengan adanya asam atau basa
pekat, maka hidrolisis ini akan menghasilkan asam karboksilat
2. Reduksi
Amida akan direduksi oleh LiAlH4 sehingga menghasilkan amina
E. NITRIL
Contoh dari senyawa nitril adalah asetonitril dan benzonitril. Faktanya bahwa
semua derivat mengandung gugus asil, RCO-, kecuali nitril.
Pembuatan Nitril
1. Adanya substitusi nukleofilik (SN 2) antara anion CN dan alkil
halida primer
2. Dehidratasi terhadap amida primer menggunakan SOCl2, P2O5 atau anhidrida
asetat
Permasalahan
1.Pada sintesis amida , acetamide
(amida biasa) dapat disintesis dengan mereaksikan asetil klorida dengan
ammonia.Mengapa pada sintesis itu digunakan acetamide (amida biasa)?
2.Mengapa anhidrida asam tidak dapat dibuat
langsung melalui asam karboksilat induknya melainkan pembuatannya dibuat dari
derivat asam karboksilat yang lebih reaktif?
3.Dikatakan pada reaksi amida contohnya yakni
hidrolisis bahwasanya amida sangatlah tahan terhadap hidrolisis. Namun dengan
adanya asam atau basa pekat, maka hidrolisis ini dapat terjadi menghasilkan
asam karboksilat. Lalu keadaan yang bagaimanakah suatu amida akan tahan
terhadap hidrolisis?
saya Sùcitra Dwi Sanjaya ( A1C119019 ) izin menjawab permasalahan wiji nomor 3
BalasHapusAmida sangatlah tahan terhadap hidrolisis. Namun dengan adanya asam atau basa pekat, maka hidrolisis ini akan menghasilkan asam karboksilat
terimakasih
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, baiklah nama saya Sri Maryati Nim A1C119099 izin menjawab permasalahan nomor 1.
BalasHapusamida adalah paling sederhana yang berasal dari asam asetat. Asetamida ini dapat dianggap sebagai perantara antara aseton, yang memiliki dua gugus metil (CH 3) di kedua sisi karbonil (CO), dan urea yang memiliki dua gugus amida (NH 2) di lokasi tersebut.
Terimakasih 🙏
Saya Shalsadilla Miftasyanha NIM A1C11904 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2
BalasHapusAnhidrida aasm dapat dibuat dengan asam karboksilat karena Anhidrida asam berasal dari dua asam karboksilat yang melepaskan satu molekul air. Anhidrida berarti tanpa air. Anhidrida dinamai dengan menambahkan kata anhidrida di depan nama asamnya. Anhidrida dari asam monokarboksilat berwujud cair, sedangkan asam dikarboksilat dan asam karboksilat aromatik berwujud padat. terimakasih